yEni Sri aNggRaeni
Rabu, 10 Oktober 2012
TEORI & MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
1. Teori Ela Joy Lehrman
Dalam teori ini Lehrman menginginkan bidan dapat melihat semua aspek praktek memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan. Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal :
a. Asuhan yang berkesinambungan
b. Keluarga sebagai pusat asuhan
c. Pendidikan dan konseling sebagai pusat asuhan
d. Tidak ada intervensi dalam asuhan (membiarkan ibu melakukan penentuan sendiri)
e. Fleksibilitas dalam asuhan
f. Keterlibatan dalam asuhan
g. Advokasi dari klien
h. Waktu
Marten menambahkan 3 komponen lagi dalam 8 komponen yang telah dibuat oleh Lehrman :
a. Teknik Terapeutik : Proses penyembuhan dengan komunikasi
b. Pemberdayaan : Proses pemberi kekuasaan dan kekuatan
c. Hubungan sesama : Menjalin hubungan yang baik dengan klien
2. Teori Ernestine Wieden Bach
Ernestine mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek konsep yaitu :
a. The Agent : Pelaksananya (Bidan atau Perawat)
b. The Recipient : Penerima Asuhan
c. The Goal : Tujuan Intervensi
d. The Means : Metode untuk mencapai tujuan
e. The Frame Work : Organisasi social dalam lingkungan professional
3. Teori Jean-Ball
Tujuan asuhan Maternitas :
Agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun psikologis
Teori Ball :
a. Teori Perubahan
b. Teori Stress, coping dan Support
c. Teori dasar
Hypotesa Ball
Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka mendapatkan system keluarga social.
Dalam teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen :
a. Pelayanan Maternitas
b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c. Sisi penyangga / support terhadap kepribadian wanita
Teori Jean Ball dalam Konsep
Women : Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional dalam proses melahirkan
Health : Merupakan pusat dari model Ball, tujuan dari postnatal care agar mampu menjadi ibu
Environment : Lingkungan sosial dan organisasi dalam sisi dukungan
Midwifery : Penelitian postnatal
Self : Secara jelas kita dapat melihat bahwa peran bidan dalam memberikan dukungan dan membantu seseorang wanita untuk menjadi yakin dengan perannya sebagai ibu.
4. Teori Reva Rubin
Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a. Kesejahteraan
b. Penerimaan Masyarakat
c. Penentuan identitas diri
d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Perubahan yang terjadi pada wanita saat hamil :
a. Cenderung lebih bergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih
b. Membutuhkan Sosialisasi
Tahapan Psikososial
a. Anticipatory Stage : Melakukan peran ibu dan anak (bersandiwara)
b. Honeymoon Stage : Ibu memahami peran dasar, misalnya : menyusui, perawatan dan ada dukungan dari keluarga.
c. Plateu Stage : Ibu mencoba sepenuhnya apakah ia mampu menjadi seorang ibu membutuhkan beberapa minggu
d. Disenggagement : Tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan
Rubin melihat beberapa tahap Fase aktivitas penting sebelum menjadi ibu :
a. Taking On : Wanita meniru melakukan peran ibu
b. Taking In : Fantasi wanita (dia tidak hanya meniru melainkan membayangkan sebagai ibu)
c. Letting Go : Fase dimana wanita sudah melalui proses tadi dan mengingat kembali aktivitas yang dilakukan tadi.
5. Teori Ramona Mercer
Ada 2 pokok pembahasan dalam Teori
a. Efek stress antepartum
Tujuan : Memberikan dukungan selama untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya kepercayaan diri.
6 faktor yang berhubungan dengan status kesehatan yaitu :
1) Hubungan Interpersonal
2) Peran keluarga
3) Stress Antepartum
4) Dukungan sosial
5) Rasa percaya diri
6) Penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi
b. Maternal Role (Peran Ibu)
Menjadi seorang ibu berarti, memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang dirinya.
Pencapaian peran ibu : dicapai dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi dekat dengan bayinya yang membutuhkan pendekatan yang competen termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lanilla.
4 langkah dalam pelaksanaan peran ibu :
>> Anticipatory : Masa sebelum wanita menjadi ibu dimana wanita memulai penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
>> Formal : Dimulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu
>> Informal : Wanita mampu menentukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem
>> Personal : Wanita telah mahir memerankan perannya sebagai ibu.
Menurut Mercer peran aktif ibu dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum (setelah melahirkan)
Mercer menemukan 11 faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran ibu :
1. Faktor ibu
a. Umur ibu pada waktu melahirkan
b. Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali
c. Memisahkan ibu dan anak secepatnya
d. Stress sosial
e. Dukungan sosial
f. Konsep Diri
g. Sifat Pribadi
h. Sikap terhadap membesarkan anak
i. Status kesehatan Ibu
2. Faktor Bayi
a. Temperamen
b. Kesehatan Bayi
3. Faktor lain-lain
a. Latar belakang etnik
b. Status perkawinan
c. Status ekonomi
Mercer menekankan 3 fase adaptasi ibu pada tahun pertama setelah melahirkan mempengaruhi pencapaian peran ibu. Mercer menguraikan 4 faktor dalam masa adaptasi sebagai berikut :
a. Physical recovery Phase (lahir-1 bulan)
b. Achivement Phase (2-4,5 bulan)
c. Disruption Phase (6-8 bulan)
d. Reorganisation Phase (8-12 bulan)
Peran bidan yang diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu dan mengidentifikasi factor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fisik. Ini dikontribusikan dari stress antepartum
MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
Langkah-langkah
a. Pengkajian
Tujuan nya adalah menetukan Self-care individu, mengidentifikasikan apakah ada atau tidak ada self-care deficit.
Bidan bekerjasama dengan pasien/keluarga dalam merencanakan strategi yang akan mengurangi/menghilangkan deficit yang ada dengan :
1. Mengurangi kebutuhan self-care
2. Meningkatkan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan self-care
3. Memperbolehkan keluarga/orang lain memberikan dependent care
4. Memenuhi langsung kebutuhan self-care
b. Perencanaan
Setelah mengidentifikasi slf-care defisit maka data dipakai sebagai pernyataan masalah dalam rencana asuhan kebidanan. Kemudian bidan menentukan sistem asuhan yang totality compensatory, partially, compensatory, atau educatif/supportif serta tujuan yang telah ditentukan oleh bidan-pasien, untuk menghilangkan self-care deficit.
c. Implementasi
Merupakan tindakan yang mengandung lima bantuan yaitu : melakukan untuk memberi penyuluhan, membimbing, mendukung, dan menciptakan lingkungan untuk menunjang tumbuh kembang.
d. Evaluasi
Dilakukan terus menerus dengan membandingkan prilaku yang diharapkan dlam tujuan dengan hasil tindakan yang dilakukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar